William Henry Offiler lahir pada tahun 1875 di Nottingham, Inggris.
Beliau adalah pendiri gereja Bethel Temple, Seattle yang sekarang
dikenal dengan nama Bethel Christian Ministries. Pelayanan ini dimulai
dari Pine Street Pentecostal Mission yang terletak di pusat kota Seattle
antara Second dan Pine pada sekitar tahun 1910 an. Disinilah tempat
cikal bakal missi Pantekosta ke Indonesia.
W.H. Offiler dibaptis ketika berusia 16 tahun dan menempuh pendidikan
di sebuah missi di Sudan, Afrika Tengah. Di awal tahun 1890 ia pindah
ke Canada, setelah itu ke Amerika, dan pada tanggal 10 Agustus 1899 tiba
di Spokane, Washington.
Tanggal 16 Nopember 1900 Rev.Offiler menikah dengan Gertrude Riley
dan mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Willem, Harriet, dan Edith.
Pada tahun 1914, Rev.Offiler pindah ke Glacier National Park,
Montana. Disini ia bekerja sebagai pengawas pada perusahaan pemasang
pipa pemanas. Panggilan Tuhan datang melalui penglihatan pada
W.H.Offiler dan istrinya supaya mereka menyerahkan hidup sepenuhnya
untuk melayani Tuhan, oleh karenanya maka W.H.Offiler sekeluarga
berangkat menuju Seattle.
Di Pine Street Mission, Rev.Offiler kemudian diangkat menjadi
gembala. Tahun 1919 dibangunlah sebuah gedung baru di Seventh Avenue dan
Oliver Street. Di tempat inilah diadakan ibadah yang kemudian
melahirkan missionaris-missionaris yang dikirim ke luar negeri, antara
lain Richard Dick Van Klaverans dan Cornelius E. Groesbeek yang membawa
api pantekosta ke Indonesia.
Kemudian pada awal musim semi tahun 1920 dimulailah pembangunan
sebuah gedung gereja yang lebih luas lagi di Third Avenue dan Bell
Street.
Setelah 23 tahun mereka menempati gedung gereja tersebut, kemudian
Tuhan memberi sebuah tempat di Crystal Pool, sebuah gedung di sudut
Second Avenue dan Lenora Street. Gedung yang megah, besar dan sudah lama
kosong ini diubah menjadi gedung gereja Bethel Temple yang ditempati
sejak tahun 1944.
Struktur Organisasi GPDI
Forum
Tertinggi dalam forum GPdI ialah Musyawarah Besar yang diadakan 5 tahun
sekali. Selain menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK), Mubes juga
berfungsi memilih Pimpinan Tingkat Nasional GPdI yang disebut Majelis
Pusat. Majelis Pusat sekarang beranggotakan sebanyak-banyaknya 24 orang
yaitu Seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, Seorang Sekretaris Umum,
beberapa orang Sekretaris, seorang Bendahara Umum, beberapa orang
Bendahara, dan yang lainnya memimpin departemen-departemen, yaitu :
Departemen Penginjilan, Penggembalaan, Pendidikan & Pengajaran,
Organisasi, Pertumbuhan Gereja, Diakonia, Pembangunan
Kemudian
Majelis Pusat mengangkat pengurus-pengurus wadah tingkat nasional yang
disebut Komisi Pusat berjumlah 9 buah yaitu : Pelayanan Anak Pantekosta
(PELNAP), Pelayanan Remaja Pantekosta (PELRAP), Pelayanan Pemuda
Pantekosta (PELPAP), Pelayanan Wanita Pantekosta (PELWAP), Pelayanan
Pria Pantekosta (PELPRIP), Pelayanan Profesi & Usahawan Pantekosta
(PELPRUP), Pelayanan Anak Anak Hamba Tuhan (PELAHT), Pelayanan Mahasiswa
Pantekosta (PELMAP), Komisi Penginjilan Pantekosta Pusat.
Setelah
Mubes diadakan, maka setiap daerah mengadakan Musyawarah Daerah (Musda)
yang tujuannya antara lain memilih pimpinan tingkat daerah yang disebut
Majelis Daerah. GPdI kini memiliki 32 Majelis Daerah ,dalam dan luar
negeri, sebagai berikut : MD Sumut-NAD, MD Sumbar, MD Riau, MD Kepri, MD
Jambi, MD Sumsel, MD Bengkulu, MD Bangka-Belitung, MD
Lampung, MD Banten, MD Jakarta, MD Jawa Barat, MD Jawa Tengah, MD
Yogyakarta, MD Jawa Timur, MD Bali/NTB, MD NTT, MD Kalbar, MD Kalteng,
MD Kaltim, MD Kalsel, MD Sulselbar, MD Sultra, MD Sulteng, MD Sulut, MD
Gorontalo, MD Maluku Utara, MD Maluku, MD Papua, MD Australia, MD West
Coast USA, MD East Coast USA.
Setelah
terpilih maka setiap MD juga menetapkan pengurus wadah-wadah tingkat
daerah sesuai kebutuhan yang disebut Komisi Daerah. Selain itu MD juga
menetapkan Majelis-Majelis Wilayah sesuai kebutuhan, dan Majelis Wilayah
pun akan menetapkan pengurus wadah di tingkat wilayah yang disebut
Komisi Wilayah. Setiap Majelis Wilayah membawahi gembala-gembala yang
menjadi basis utama pelayanan GPdI, dan setiap gembala mengangkat
pengurus wadah tingkat sidang jemaat.